Senin, 03 Oktober 2011

ZAMAN-ZAMAN GEOLOGI DAN PALEONTOLOGI

ZAMAN-ZAMAN GEOLOGI DAN PALEONTOLOGI

            Kerangka waktu geologi dari Zaman Prakambria hingga Kuaterner digambarkan menggunakan data yang ditunjukkan oleh lapisan fosil, dan masih dipakai hingga kini. Berkat penyelidikan-penyelidikan atas struktur bebatuan, tahap-tahap yang dilalui oleh Bumi pada berbagai zaman diketahui dan fosil-fosil di dalamnya memberikan informasi tentang organisme yang pernah ada selama berbagai zaman. Menggabungkan kedua informasi ini menghasilkan sebuah kronologi yang menuturkan bahwa sejarah Bumi terbagi menjadi dua eon, yang kemudian terbagi lagi menjadi era-era, dan lalu era menjadi zaman-zaman.
Berikut ini adalah era-era geologinya :
1. Eon Prakambria (4,6 milyar hingga 543 juta tahun silam)
Prakambria dianggap sebagai zaman tertua dan terpanjang dalam sejarah Bumi dan dibagi menjadi aneka eon dan era. Masa antara 4,6 dan 3,8 milyar tahun lalu dirujuk sebagai Eon Hadea. Pada saat itu, kerak Bumi masih membentuk diri. Eon Arkea adalah antara 3,8 dan 2,5 milyar tahun silam, diikuti oleh Eon Proterozoikum, antara 2,5 milyar dan 543 juta tahun silam. Dalam rekaman fosil, ada berbagai jejak organisme bersel tunggal maupun banyak dari masa-masa ini.
2. Eon Fanerozoikum (543 juta tahun silam hingga hari ini)
Fanerozoikum berarti "kehidupan tampak atau diketahui. " Eon Fanerozoikum dipelajari menurut tiga era: Paleozoikum, Mesozoikum, dan Kenozoikum.
            2.1  Era Paleozoikum (251 hingga 543 juta tahun silam)
Era ini, yang berlangsung selama sekitar 300 juta tahun, adalah bagian pertama dan terpanjang Eon Fanerozoikum. Sepanjang masa Paleozoikum, iklim Bumi umumnya lembab dan sedang, walau zaman es terjadi dari waktu ke waktu.
Era Paleozoikum dipelajari menurut enam zaman: Kambria, Ordovisi, Silur, Devon, Karbon, dan Perm.
a. Zaman Kambria (543-490 juta tahun silam)
Zaman ini adalah masa geologi di mana semua kelompok kehidupan dasar (atau filum) yang masih ada hingga hari ini dan bahkan juga yang punah, mendadak muncul. (Filum adalah pengelompokan terbesar setelah kerajaan dalam penggolongan mahluk hidup. Filum ditentukan menurut jumlah serta keragaman organ dan jaringan mahluk hidup, simetri tubuh, dan struktur dalamnya. Jumlah filum saat ini telah ditetapkan sebanyak 35, namun sekitar 50 filum ada selama Zaman Kambria. )
Kemunculan semua spesies itu demikian mendadak dan merentang sangat lebar sehingga para ilmuwan menyebutnya "Ledakan Kambria. " Evolusionis paleontologis Stephen Jay Gould telah melukiskan fenomena ini sebagai "peristiwa paling luar biasa dan membingungkan dalam sejarah Bumi, " sementara ahli zoologi evolusionis Thomas S. Ray menulis bahwa cikal-bakal kehidupan banyak sel adalah suatu peristiwa yang setara pentingnya dengan cikal-bakal kehidupan itu sendiri.
Jika kita merenungi Ledakan Kambria sebagaimana yang disajikan oleh ilmu paleontologi, ledakan itu jelas menegaskan penciptaan Allah dan menyanggah teori evolusi. Zaman PraKambria (sebelum Kambria) disesaki utamanya oleh organisme-organisme bersel tunggal, dengan beberapa kehidupan banyak sel dengan sedikit sifat khas dan tidak memiliki struktur-struktur rumit seperti mata dan kaki. Karena itu, tidak ada petunjuk yang mendukung peralihan evolusioner khayali ke bentuk kehidupan Kambria dan bahkan tidak satu fosil pun dapat dinyatakan mewakili moyangnya. Di lingkungan tandus ini, yang dihuni hanya oleh organisme-organisme bersel tunggal, keragaman kehidupan yang menakjubkan dengan ciri-ciri amat rumit mendadak muncul. Lebih lagi, lewat ledakan ini, muncullah bentuk-bentuk kehidupan yang satu sama lain terpisah oleh lebarnya perbedaan sifat struktur. Fosil-fosil mengungkapkan kesenjangan yang amat besar baik secara keterhubungan maupun kerumitan di antara organisme-organisme hidup dari masa PraKambria dan Kambria. Demikiaan mencolok kesenjangan itu sehingga para evolusionis, yang harus mampu membuktikan keterhubungan di antara kelompok-kelompok mahluk hidup, habis akal untuk menyusun hubungan kekerabatan di antara filum-filum, pada tingkatan teoretis murni sekalipun.
                        b.  Zaman Ordovisi (490 hingga 443 juta tahun silam)
Di zaman ini, sejumlah besar invertebrata laut hidup. Rekaman fosil telah menyingkapkan limpahan kekayaan keluarga mahluk laut selama Zaman Ordovisi. Selama masa itu, perubahan-perubahan iklim dunia akibat zaman es berujung pada punahnya sejumlah spesies. Suasana ini digambarkan sebagai "kepunahan Ordovisi. "
Sebagian bentuk kehidupan yang ada selama Zaman Ordovisi masih ada hari ini. Salah satunya adalah mimi. Mimi membatu berumur 450 juta tahun menunjukkan bahwa hampir setengah milyar tahun lalu, mahluk ini memiliki ciri-ciri dan perangkat rumit yang sama. Laba-laba air membatu tertua yang diketahui juga berasal dari Zaman Ordovisi (425 juta tahun), dan inilah bukti penting lainnya bahwa mahluk-mahluk hidup tetap tak berubah selama masa yang panjang. Di zaman yang-menurut skenario Darwinis-mahluk-mahluk hidup harus menjalani evolusi, laba-laba ini seharusnya mengalami evolusi, sisa-sisa ini membuktikan bahwa evolusi tak pernah terjadi dengan cara apapun.
                        c.  Zaman Silur (443 hingga 417 juta tahun silam)
Karena suhu naik lagi, gletser meleleh dan membanjiri beberapa benua. Ada banyak fosil tumbuhan darat yang berasal dari zaman ini, serta juga ekinoderma yang membatu seperti bakung laut, artropoda seperti kalajengking laut, aneka spesies ikan tak berahang dan ikan berkulit keras, serta juga beberapa spesies laba-laba.
                        d.  Zaman Devon (417 hingga 354 juta tahu silam)
Tak terhitung fosil ikan berasal dari zaman ini. Selama Zaman Devon, semacam "penghilangan massal" terjadi dan spesies-spesis tertentu menjadi punah. Penghilangan massal ini memengaruhi karang koral, dengan stromatoporoida (sejenis koral pembentuk karang) menghilang sepenuhnya.
Namun, tidak ada perbedaan antara ribuan fosil ikan yang hidup selama Zaman Devon dan spesies hidup masa kini. Hal ini, sekali lagi, merupakan petunjuk penting bahwa mahluk-mahluk hidup tidak melalui perubahan selama perjalanan waktu jutaan tahun dan bahwa tidak beralasan untuk menduga evolusi tahap demi tahap mereka.
                        e.  Zaman Karbon (354 hingga 290 juta tahun silam)
Dikenal juga sebagai Zaman Batubara, zaman ini terbagi menjadi dua zaman: Zaman Karbon Bawah atau Mississippi, dan Zaman Karbon Atas atau Pennsylvania. Tanah naik dan turun, akibat tumbukan antarbenua, serta kenaikan dan penurunan permukaan air laut yang terkait dengan topi es kutub adalah peristiwa-peristiwa utama yang membentuk dunia selama zaman ini. Banyak fosil bentuk kehidupan laut dan darat berasal dari Zaman Karbon. Coelacanth, yang digambarkan para Darwinis selama bertahun-tahun sebagai yang disangka bentuk peralihan, masih hidup hari ini, membuktikan ketidaksahihan pernyataan itu. Ikan ini tidak melewati perubahan selama selang jutaan tahun dan tidak pernah mengalami "evolusi. " Berlawanan dengan pernyataan para Darwinis bahwa coelacanth itu sebuah "rantai yang hilang" yang membenarkan evolusi, ikan ini sebenarnya sebuah contoh "fosil hidup" yang telak membantah evolusi. Coelacanth telah menjadi bahan tak terhitung bentuk tebak-tebakan para evolusionis, tetapi kemunculannya sebagai fosil hidup memberi mereka sebuah dilema besar.
                        f.  Zaman Perm (290 hingga 248 juta tahun silam)
Pada akhir Zaman Perm, suatu penghilangan massal terjadi yang mewakili akhir mutlak Era Paleozoikum. Rekaman fosil menunjukkan bahwa selama penghilangan akbar ini,90-95% spesies hidup punah. Pun demikian, sebagian bentuk kehidupan Perm bertahan hidup hingga hari ini. Spesimen-spesimen fosil dari Zaman Perm seperti capung dan laba-laba membuktikan bahwa evolusi tidak pernah terjadi kapan pun di masa lalu.
            2.2  Era Mesozoikum (248 hingga 65 juta tahun silam)
Era Mesozoikum terbagi menjadi tiga zaman: Trias, Jura, dan Kretaseus. Selama era inilah dinosaurus hidup dan punah.
a.  Zaman Trias (248 hingga 206 juta tahun silam)
Era Mesozoikum dimulai dengan Zaman Trias. Sejumlah besar fosil Trias dari seluruh dunia menunjukkan keragaman tinggi pada bentuk kehidupan laut dan darat. Seperti yang terjadi pada zaman-zaman lain, tampaknya tidak satu pun fosil antara dari jenis yang diharapkan para evolusionis ada.
                        b.  Zaman Jura (206 hingga 144 juta tahun silam)
Ruas dari Era Mesozoikum ini menyaksikan beraneka jenis dinosaurus dalam jumlah besar. Pada akhir zaman Jura, sebagian spesies amonit, spons laut, kerang, dan remis punah. Namun, banyak bentuk kehidupan bertahan tak berubah sejak Zaman Jura-dengan kata lain, tanpa melalui bentuk evolusi apapun. Rekaman fosil penuh dengan contoh ciri-ciri seperti itu. Salah satu fosil buaya tertua yang diketahui, misalnya, berumur sekitar 200 juta tahun. Ada juga contoh fosil kadal tuatara yang lebih dari 200 juta tahun umurnya. Fosil-fosil udang dari Zaman Jura semuanya memiliki sistem sempurna dan struktur rumit yang tepat sama seperti yang dimiliki udang masa kini.
c.  Zaman Kretaseus (146 hingga 65 juta tahun silam)
Zaman ini, tahap akhir Era Mesozoikum, dikenal sebagai zaman saat dinosaurus punah, seperti juga sejumlah besar spesies reptil dan tumbuhan darat.Di sisi lain, banyak sekali spesies binatang air seperti bintang laut, kepiting, beberapa spesies ikan, kalajengking air, laba-laba, capung, penyu, dan buaya, serta aneka spesies tumbuhan berhasil bertahan hidup hingga hari ini. Spesimen-spesimen fosil seperti bintang laut berumur 135 juta tahun, mimi berumur 140 juta tahun, dan daun pohon gingko berumur 125 juta tahun hanyalah beberapa bukti hal ini. Sekalipun terpisah jutaan tahun, bentuk-bentuk kehidupan ini masih memiliki sistem rumit yang sama, yang membantah habis pernyataan-pernyataan para Darwinis tentang sejarah alam.
            2.3  Era Kenozoikum (65 juta tahun silam hingga hari ini)
Era Kenozoikum yang kita alami saat ini dimulai dengan berakhirnya Zaman Kretaseus. Hingga baru-baru ini, para ahli geologi dan palentologi membagi Era Kenozoikum menjadi dua zaman dengan panjang berbeda: Zaman Tersier dan Zaman Kuarter. Zaman Tersier mencakup suatu rentang waktu dari 65 juta hingga 1,8 juta tahun silam dan Zaman Kuarter meliputi 1,8 juta tahun terakhir. Akan tetapi, baru-baru ini, Era Kenozoikum dibagi menjadi tiga zaman terpisah. Dengan sistem baru ini, ketiga unsurnya adalah zaman-zaman Paleogin, Neogin, dan Kuarter
Satu ciri khas spesimen fosil yang diperoleh dari semua zaman geologi ini adalah bahwa spesies terkait tidak pernah mengalami perubahan apapun. Dengan kata lain, kapan pun kali pertama suatu spesies muncul dalam rekaman fosil, ia memertahankan struktur yang sama selama puluhan juta tahun hingga punah atau bertahan hingga hari ini-lagi-lagi, tanpa mengalami perubahan apapun. Inilah petunjuk jelas bahwa mahluk hidup tidak pernah mengalami evolusi.
Sejarah fosil spesies secara tegas dan jelas menyangkal teori evolusi. Adalah Allah Mahakuasa, dengan kekuasaanNya yang agung dan pengetahuanNya yang tak berhingga, Yang menciptakan beragam mahluk hidup yang berbeda satu sama lain dari ketiadaan dan membuat dunia ini layak huni.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar