Jumat, 06 April 2012

SIFAT OPTIK MINERAL

SIFAT –SIFAT OPTIK YANG UMUM DAN KHAS

1.  K.Feldspar
            a.  Ortoklas
Orthoklas adalah anggota dari mineral feldspar. Orthoklas (Potassium feldspars) adalah mineral silicate yang mengandung unsur Kalium dan bentuk kristalnya prismatik, umumnya berwarna merah daging hingga putih. Rumus kimia atau komposisi kimia Orthoklas ini adalah KaISi3O8. Berat jenis mineral ini adalah 2,6 dengan kekerasan 6. Sistem kristalnya adalah monoklin, mempunyai kilap kaca, dan perawakan yang membutir. Orthoklas ini digunakan sebagai bahan baku dalam industri keramik.
Ortoklas memiliki sifat sifat optik, antara lain :
            1.  Colorless tapi agak keruh
            2.  Relief rendah
            3.  Pada sayatan 001 terlihat kembaran carlsbad
4.  Kekerasan 6 Skala MOHS
5.  Warna Interferensi abu-abu terang orde 1
6.  Tanda rentang optik sumbu 2 (-)
7.  Umumnya berbentuk unhedral sampai euhedral pada batuan beku
8.  Tidak ada pleokroisme

b.  Sanidine
Sanidine mempunyai warna colorless seringkali berkabut. Bentuk  kristal yang jelas sebagai fenokris. Relief rendah. Tidak mempunyai Pleokroisme. Indeks bias n mineral < n balsam. Belahan paralel yang sempurna dengan (001). Paralel yang kurang sempurna dengan (010). Birefringence  lemah, abu-abu dan putih keabuan orde pertama. Kembaran carlsbad, dua individual dan jarang polisintetic. Sudut pemadaman pada (001), pada (010) +50n. Orientasi optis dua (biaxial). Tanda optis negatif
            c.  Mikroklin
Warna tidak berwarna, tetapi berkabut(altrasi). Bentuk kristal subhedral sampai anhedral. Relief rendah. Tidak mempunyai pleokroisme. Indeks bias n mineral < n balsam. Belahan paralel yang sempurna dengan (001). Paralel yang kurang sempurna dengan (010). Paralel yang tidak sempurna dengan (110). Birefringence lemah, abu-abu dan putih orde pertama. Kembaran polisintetic, dalam dua arah(albit dan periclin). Sudut pemadaman pada (001) = +50, pada (010) = +50. Orientasi optik faster ray. Tidak punya Sumbu optik. Tanda optik  negative.

            d.  Anortoklas
Warna tidak berwarna. Bentuk fenokris, kristal subhedral. Relief : rendah. Tidak punya leokroism. Indeks bias n mineral < n balsam. Belahan paralel yang sempurna dengan (001). Paralel yang kurang sempurna dengan (010). Kembaran polisintetic. Sudut pemadaman pada (001) = 10-40, pada (010) = +40-100. Orientasi optis dua (biaxial). Tanda optis negative.

            e.  Adularia
Adularia sebuah feldspar mineraldan potasiumaluminosilikat (KAlSi 3 O 8). Ini biasanya membentuk berwarna, kaca, prismatik, kristal kembar di suhu rendah urat felsic batuan plutonik dan di rongga dalam sekis kristalin. Kejadian yang umum termasuk dalam sekis pegunungan Alpen. Adular'ia Beberapa menunjukkan bermain terbuat dr batu baiduri warna dan disebut batu bulan .
Adularia dan orthoclase mirip, tapi adularia adalah pseudo-ortorombik. Sedikit perbedaan indeks bias, berat jenis , suhu konversi mereka untuk sanidine (bentuk tinggi suhu feldspar kalium ), dan sudut aksial, bagaimanapun, menunjukkan adanya dua spesies yang berbeda. Adularia memiliki sistem kristal monoklin. Monoklin ada alh suatu sistem kristal yang hanya mempunyai satu sumbu yang miring dari tiga sumbu yang dimilikinya. Sumbu a tegak lurus terhadap sumbu b, b tegak lurus terhadap c, tetapi c tidak tegak lurus terhadap sumbu a.

            f.  Albit
Memiliki rumus senyawa kimia NaAlSi3 O8, Sodium aluminum silicate. Albi memiliki belahan sempurna dalam searah dan baik untuk arah lainnya. Membentuk prisma yang nyaris sempurna. Pecahannya conchoidal. Warna dari albit ini biasanya putih (Albite berasal dari akar klata yang sama dengan albino) atau tak berwarna, dapat juga berbayang biru, kuning, oranye dan cokelat. Kekerasan 6 - 6.5. Kilap kaca, ceratnya putih dan  kristal-kristalnya jernih sampai kabur dan hanya kadang-kadang transparan.

2.  Micas
            a.  Muskovit
Warna tidak berwarna sampai hijau muda. Bentuk  kristal tabular atau scaly aggregate. Relief  bervariasi. Pleokroisme  lemah. Indeks bias : n mineral > n balsam. Belahan : dalam satu arah (001) sangat sempurna. Berifringence kuat, teratas orde kedua. Kembaran kadang-kadang. Sudut pemadaman paralel dengan belahan, tetapi mungkin membentuk sudut 20 atau 30. Orientasi optis  length slow (sumbu panjang kristalografi adalah sumbu a). Sumbu optis  dua (biaxial). Tanda optis  negatif.

            b.  Biotit
Biotit memiliki rumus kimia K (Fe, Mg)3 AlSi3 O10 (F, OH)2.  Biotit termasuk kedalam golongan silika dengan sistem kristal monoklin. Biasanya biotit memiliki warna hitam kecokelatan. Biotit memiliki kilap kaca dan kekerasan 2,5 – 3 skala Mohs. Bentuk dari mineral ini adalah kristalin dan berstruktur uneven. Bioti memiliki asosisasi dengan kuarsa, fldspr, apatit, kalsit dan hornblend. Pada biotit, kembaran pada mineral ini kadang-kadang ada. Sudut pemadamannya paralel dengan belahan 30. Tanda rentang optiknya adalah length slow (+) dengan sumbu optis 2 (biaxial) dan tanda optis negatif.

3.  Feldspatoids
Mineral feldspatoiid ini juga disebut sebagai pengganti feldspar, dikarenakan mineral ini terbentuk bila dalam sebuah batuan tidak cukup terdapat SiO2. Bila dalam suatu batuan terdapat SiO2 (kuarsa) bebas, maka yang akan terbentuk adalah feldspar dan tidak akan terbentuk feldspatoid. Mineral-mineral yang termasuk feldspatoid adalah nepheline, leusite, sodalite, scapolite, carcrinite dan analcite. Namun yang umunya dapat ditemukan hanyalah nepheline dan leucite.
            a.  Nepheline
Nepheline adalah anggota dari kelompok feldspatoid mineral yang memiliki rumus kimia KNaAl2Si2O4. Mineral yang kimia yang dekat dengan yang dari alkali feldspars tetapi miskin dalam silika (SiO 2) konten, disebut feldspathoids. Sebagai hasil atau lebih tepat sebagai fungsi dari kenyataan, mereka ditemukan dalam batuan silika miskin mengandung mineral silika lainnya miskin dan tidak kuarsa. Nepheline merupakan mineral pembentuk batuan ditemukan dalam batuan intrusi dan ekstrusi yang kekurangan silika. Mineral ini memiliki sistem kristal heksagonal dengan belahan yang jelas. Kekerasan mineral ini antara 5,5 – d skala Mohs. Mineral ini memiliki kilap kaca dan lemak. Biasanya mineral ini berwarna colorless, putih atau kekuningan. Nepheline memiliki mineral asosisasi yaitu kalsit, albit, apatit, hornblend.

            b.  Leucite
Mineral leucite termasuk dalam system isometric dalam bentuk umumnya adalah trapezohedron. Leucite ini memiliki bentuk kecil dan halus, dan terkenal dengan nama fine grain matrix. Nilai kekerasan pada mineral leucite ini adalah 5,5 sampai dengan 6 dan nilai berat jenis 2,45 sampai dengan 2,5. warna leucite umumnya adalah putih keabu-abuan. Mineral yang kimia yang dekat dengan yang dari alkali feldspars tetapi miskin dalam silika (SiO 2) konten, disebut feldspathoids. Leucite, seperti feldspathoids lain, ditemukan di batuan silika miskin mengandung mineral silika lainnya miskin dan tidakkuarsa . Jika kuarsa hadir ketika lelehan itu mengkristal, akan bereaksi dengan feldspathoids dan membentuk sebuah felspar.

4.  Piroksens
            a.  Augite
Augite mmpunyai rumus kimia (Ca, Na)(Mg, Fe, Al)(Al, Si)2 O6.  Augite hampir tidak mempunyai warna (colorless). Augite berbentuk kristal prismatik pendek dengan relief tinggi. Pleokroisme mineral ini  tidak ada sampai lemah dan Indeks biasnya n mineral > n balsam.  Belahan augite adalah (110) dalam dua arah pada sudut 87o dan 93o. Satu arah dalam sayatan longitudinal, pararel. Kembaran mineral ini umum, polisintetis, kombinasi polisintetik yang dikenal sebagai struktur herringbone. Birefringencenya sedang, kira-kira ditengah orde kedua.   Sudut pemadaman augite bervariasi dari 360-400(C^X).  Tanda rentang optik augite length fast kadang-kadang length slow dan Sumbu optis dua (biaxial) serta tanda optisnya positif.

            b.  Enstatite
Enstatite tidak berwarna sampai netral. Bentuk enstatite Kristal prismatik. Inklusi-inklusi umum dan menghasilkan struktur schiler. Reliefnya tinggi dan belahannya (110) dalam dua arah pada sudut 88o sampai 92o pararel dengan (010). Kembaran pada enstatite jarang ada. Dan pleokroismenya lemah. Indeks bias Enstatite n mineral > n balsam Birefringencenya agak lemah, kuning muda orde pertama. Sudut pemadaman yaitu parallel. Orientasi optis Enstatite length slow dan  sumbu optisnya dua (biaxial) serta tanda optisnya positif.

            c.  Hypersthene
Hypersthene memiliki warna netral sampai hijau muda atau merah muda Bentuk dari kristal subhedral prismatik. Relief dari mineral ini tinggi dan pleokroismenya lemah. Indeks bias Hypersthene n mineral > n balsam dengan belahan pararel dengan (110), (010) dan (100). Birefringencenya agak lemah, kuning sampai merah orde pertama. Hypersthene tidak memiliki kembaran. Sudut pemadamannya parallel. Orientasi optis mineral ini length slow  Sumbu optisnya dua (biaxial) dan tanda optisnya negative.

            d.  Pigeonite
Pigeonite tidak berwarna  atau netral. Bentuknya kristal anhedral. Relief  tinggi. Pleokroismenya lemah. Indeks bias mineral n mineral > n balsam. Belahannya dalam dua arah (110) pada sudut 87o dan 93o. Birefringencenya sedang, bervariasi dari yang terbawah sampai yang teratas orde kedua. Kembaran mineral ini polisintetik. Sudut pemadamannya bervariasi dari 22o-45o. Orientasi optisnya slower ray. Sumbu optisnya dua (biaxial) dan tanda optis positif.

            e.  Diopsit
Diopsit termasuk colorless. Bentuk kristal subhedral. Relief  tinggi. Dengan pleokroisme  lemah. Indeks bias  n mineral > n balsam. Belahan  dalam dua arah (110) pada sudut 87o dan 93o. Birefringence  sedang, bervariasi dari yang terbawah sampai yang teratas orde kedua. Kembaran  Polisintetik. Sudut pemadaman  bervariasi dari –370—440(C^Z). Orientasi optis  slower ray.  Sumbu optis  dua (biaxial). Tanda optis  positif.

5.  Amphiboles
            a.  Hornblende
Hornblend berwarna hijau atau coklat. Bentuk  kristal prismatik (monoklin 2V=520-850). Relief  agak tinggi. Pleokroisme  kuat. Indeks bias  n mineral > n balsam. Belahan  (110) dalam dua arah pada sudut 560 dan 1240. Birefringence  sedang, ditengah orde kedua. Kembaran  agak umum. Sudut pemadaman  dalam sayatan longitudinal bervariasi dari 120sampai 300. Orientasi optis  length slow. Sumbu optis  dua (biaxial). Tanda optis negatif.

            b.  Lamprobolite
Lamprobolite berwarna kuning sampai coklat, seringkali dengan batas opaq. Bentuk kristal euhedral. Prismatik pendek. Relief tinggi. Pleokrisme agak kuat. Indeks bias n mineral>n balsam. Belahan (110) dalam dua arah pada sudut 56o dan 124o. Birefringence  agak kuat sampai sangat kuat, orde tinggi. Kembaran tidak tampak. Sudut pemadaman  bervariasi dari 0o sampai 12o. Simetris. Sumbu Orientasi optis : length slow. Optis  dua (biaxial). Tanda optis  negatif

            c.  Nephrite
Warna Nephrite colorless sampai abu-abu. Bentuk fibrous sampai fibro lamellar aggregate kristal prismatik tidak sempurna. Relief tinggi. Tidak mempunyai pleokroisme. Indeks bias n mineral > n balsam. Belahan menyerupai termolitle actinolite tetapi jarang yang jelas. Birefringence sedang dari abu-abu orde pertama sampai warna cerah di tengah orde kedua. Kembaran kadang-kadang dijumpai. Sudut pemadaman bervariasi dari paralel sampai yang maksimum 10 sampai 20.. Orientasi optis length slow. Sumbu optis dua (biaxial). Tanda optis negatif.

6.  Silikas
          a.  Kuarsa
Kuarsa memiliki warna colorless dengan sistem kristal yang heksagonal. Kuarsa memiliki kilap kaca dengan kekerasan 7. Kuarsa memiliki relief yang rendah. Bentuknya tidak teratur dan umumnya unhedral. Kuarsa merupakan salah satu mineral yang tidak mempunyai belahan. Kuarsa memiliki gelapan yang bergelombang. Warna interferensi pada kuarsa ini adalah abu-abu orde 1. TO sumbu 1 (+).

            b.  Bytownit
Bytownit memiliki senyawa kimia (Ca,Na)(Si,Al)4O8. Bytownit memiliki warna colorless. Bentuk kristal subhedral sampai anhedral. Relief sedang. Bytownit tidak memiliki pleokroisme. Indeks bias n mineral < n balsam Belahan (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110) tidak sempurna. Kekerasannya adalah 7 dan mempunyai kilap kaca.

            c.  Ortoklas
Orthoklas adalah anggota dari mineral feldspar. Orthoklas (Potassium feldspars) adalah mineral silicate yang mengandung unsur Kalium dan bentuk kristalnya prismatik, umumnya berwarna merah daging hingga putihColorless tapi agak keruh. Relief rendah. Pada sayatan 001 terlihat kembaran carlsbad.  Kekerasan 6 Skala MOHS. Warna Interferensi abu-abu terang orde 1. Tanda rentang optik sumbu 2 (-). Umumnya berbentuk unhedral sampai euhedral pada batuan beku. Tidak ada pleokroisme. TO sumbu 2 (-) dan (+).

7.  Olivines
          a.  Forsterite
Mempunyai warna colorless. Bentuk kristal euhedral sampai anhedral. Relief tinggi. Tidak mempunyai pleokroisme.. Indeks bias n mineral > n balsam. Belahan fracture yang tidak teratur umum. Birefringence kuat, teratas orde kedua. Tidak mempunyai kembaran. Sudut pemadaman parallel. Orientasi optis  length slow. Sumbu optis dua (biaxial). Tanda optis positif.



            b.  Olivin
Mempunyai warna colorless. Bentuk kristal anhedral dengan polygonal  dan dalam fenokris. Relief tinggi. Tidak mempunyai pleokroismw. Indeks bias n mineral > n balsam. Belahan paralel yang tidak sempurna dengan (001), fracture yang tidak teratur umum. Birefringence kuat, teratas orde kedua. Kembaran kadang-kadang didapatkan. Sudut pemadaman parallel. Orientasi optis length slow. Sumbu optis dua (biaxial). Tanda optis positif atau negative.

            c.  Fayalite
Warna tidak berwarna sampai kekuningan atau netral. Bentuk euhedral,  kristal anhedral. Relief sangat tinggi. Pleokroisme  lemah. Indeks bias : n mineral > n balsam. Belahan tidak sempurna dalam satu arah (010). Birefringence kuat. Tidak memiliki kembaran. Sudut pemadaman parallel. Orientasi optis length slow. Sumbu optis dua (biaxial). Tanda optis negatif.

            d.  Monticellite
Monticellite memiliki warna colorless sampai kekuningan atau netral. Bentuk granular aggregat dari kristal anhedral sampai subhedral, kristal prismatik euhedral. Relief agak tinggi. Tidak mempunyai pleokroisme. Indeks bias n mineral > n balsam. Belahan paralel yang tidak sempurna dengan (010). Birefringence sedang, merah orde pertama Tidak punya kembaran. Sudut pemadaman parallel. Orientasi optis length slow. Sumbu optis dua (biaxial). Tanda optis negative.                 






Selasa, 27 Maret 2012

KEKERASAN (HARDNESS) PADA MINERAL

Salah satu sifat fisik mineral yang sangat berguna adalah kekerasan, yaitu daya tahan mineral terhadap abrasi atau goresan. Kekerasan suatu mineral yang belum diketahui dapat diukur dengan menggoreskan pada mineral lain yang telah diketahui kekerasannya, atau sebaliknya. Nilai kekerasan dapat disebandingkan dengan skala Mohs, yaitu urutan dari kekerasan mineral yang terdiri dari 10 mineral dengan kekerasan mulai dari 1 sampai 10.
1.    Talk
2.    Gipsum
3.    Kalsit
4.    Fluorit
5.    Apatiti
6.    Ortoklas 
7.    Kuarsa
8.    Topaz
9.    Korondum
10. Intan