Senin, 27 Juni 2011

FAKTA GUNUNG TOBA

Gunung Toba adalah gunung api raksasa yaitu gunung aktif dalam kategorisangat besar, diperkirakan meletus terakhir sekitar 74.000 tahun lalumenyisakan sebuah danau yaitu Danau Toba, Sumatera Utara, Indonesiasebagai kaldera terbesar di dunia
Pada tahun 1939, geologBelanda Van Bemmelen melaporkan, Danau Toba, yang panjangnya 100kilometer dan lebarnya 30 kilometer, dikelilingi oleh batu apungpeninggalan dari letusan gunung. Karena itu, Van Bemmelen menyimpulkan,Toba adalah sebuah gunung berapi. Belakangan, beberapa peneliti lainmenemukan debu riolit (rhyolite) yang seusia dengan batuan Toba diMalaysia, bahkan juga sejauh 3.000 kilometer ke utara hingga IndiaTengah.
            Beberapa ahli kelautan pun melaporkan telah menemukanjejak-jejak batuan Toba di Samudra Hindia dan Teluk Benggala. Parapeneliti awal, Van Bemmelen juga Aldiss dan Ghazali (1984) telahmenduga Toba tercipta lewat sebuah letusan mahadahsyat. Namun penelitilain, Vestappen (1961), Yokoyama dan Hehanusa (1981), serta Nishimura(1984), menduga kaldera itu tercipta lewat beberapa kali letusan.Peneliti lebih baru, Knight dan sejawatnya (1986) serta Chesner danRose (1991), memberikan perkiraan lebih detail: kaldera Toba terciptalewat tiga letusan raksasa.
Penelitian seputar Toba belum berakhirhingga kini. Jadi, masih banyak misteri di balik raksasa yang sedangtidur itu. Salah satu peneliti Toba angkatan terbaru itu adalah Fauzidari Indonesia, seismolog pada Badan Meteorologi dan Geofisika. Sarjanafisika dari Universitas Indonesia lulusan 1985 ini berhasil meraihgelar doktor dari Renssealer Polytechnic Institute, New York, pada1998, untuk penelitiannya mengenai Toba. 
LetakGunung Toba (kini: Danau Toba), di Indonesia memang rawan bencana. Halini terkait dengan posisi Indonesia yang terletak di pertemuan tigalempeng tektonik, yakni Eurasia, Indo-Australia dan Lempeng Pasifik.Sebanyak 80% dari wilayah Indonesia, terletak di lempeng Eurasia, yangmeliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Banda.
Lempengbenua ini hidup, setiap tahunnya mereka bergeser atau menumbuk lempenglainnya dengan jarak tertentu. Lempeng Eurasia yang merupakan lempengbenua selalu jadi sasaran. Lempeng Indo-Australia misalnya menumbuklempeng Eurasia sejauh 7 cm per tahun. Atau Lempeng Pasifik yangbergeser secara relatif terhadap lempeng Eurasia sejauh 11 cm pertahun. Dari pergeseran itu, muncullah rangkaian gunung, termasuk gunungberapi Toba.
Jika ada tumbukan, lempeng lautan yang mengandunglapisan sedimen menyusup di bawahnya lempeng benua. Proses ini lantasdinamakan subduksi atau penyusupan.
Gunung hasil subduksi, salahsatunya Gunung Toba. Meski sekarang tak lagi berbentuk gunung,sisa-sisa kedasahyatan letusannya masih tampak hingga saat ini.
DanauToba merupakan kaldera yang terbentuk akibat meletusnya Gunung Tobasekitar tiga kali yang pertama 840 juta tahun lalu dan yang terakhir74.000 tahun lalu. Bagian yang terlempar akibat letusan itu mencapailuas 100 km x 30 km persegi. Daerah yang tersisa kemudian membentukkaldera. Di tengahnya kemudian muncul Pulau Samosir.
Sebelumnya Gunung Toba pernah meletus tiga kali. Letusanpertama terjadi sekitar 840 juta tahun lalu. Letusan ini menghasilkankaldera di selatan Danau Toba, meliputi daerah Prapat dan Porsea. Letusan kedua yang memiliki kekuatan lebih kecil, terjadi 500 juta tahun lalu.Letusan ini membentuk kaldera di utara Danau Toba. Tepatnya di daerahantara Silalahi dengan Haranggaol. Dari dua letusan ini, letusanketigalah yang paling dashyat. Letusan ketiga 74.000 tahun lalu menghasilkan kaldera, dan menjadi Danau Toba sekarang dengan Pulau Samosir di tengahnya. GunungToba ini tergolong Supervolcano. Hal ini dikarenakan Gunung Tobamemiliki kantong magma yang besar yang jika meletus kalderanya besarsekali. Volcano kalderanya ratusan meter, sedangkan Supervolacano itupuluhan kilometer.
Yang menarik adalah terjadinya anomaligravitasi di Toba. Menurut hukum gravitasi, antara satu tempat denganlainnya akan memiliki gaya tarik bumi sama bila mempunyai massa,ketinggian dan kerelatifan yang sama. Jika ada materi yang lain beradadi situ dengan massa berbeda, maka gaya tariknya berbeda. Bayangkangunung meletus. Banyak materi yang keluar, artinya kehilangan massa dangaya tariknya berkurang. Lalu yang terjadi up-lifting (pengangkatan).Inilah yang menyebabkan munculnya Pulau Samosir.
Magma yang di bawahitu terus mendesak ke atas, pelan-pelan. Dia sudah tidak punya dayauntuk meletus. Gerakan ini berusaha untuk menyesuaikan ke normalgravitasi. Ini terjadi dalam kurun waktu ribuan tahun. Hanya Samosiryang terangkat karena daerah itu yang terlemah. Sementara daerahlainnya merupakan dinding kaldera.
Letusan gunung sebesar ini dapat membawa bumi ke zaman es... Bayangin kalo meletus ya... hiiiiii....
Kalosering liat National Geographic channel (Metro TV), Toba seringditayangkan. Danau Toba yg ada sekarang ini dikarenakan ledakan besarjaman dulu, para ilmuwan bahkan mengatakan ituadalah ledakan volcanoterbesar dalam sejarah hingga bumi menjadi dingin dan beku. Awalnyapara peneliti mengambil sample di kutub, dan ditemukan abu volcano ygbelum pernah ditemukan, para peneliti kemudian mengambil sample abuvolcano dr gunung2 di dunia sampai hampir putus asa karena ngga ada ygcocok. Kebetulan ada peneliti lain yg meneliti danau toba, mengambilsample lereng2 terjal di danau toba, setelah dikirim ternyata structureabu volcano sama dengan yang ad di kutub. Jadi waktu meletus abuterbang menutupi sebagian besar bumi hingga sampai ke ktub. Jikaletusan serupa terjadi lagi, 40-50% populasi dunia MATI!!!! Karena bumibeku jadi es. Kenapa para peneliti memilih sample sedimen dikutub?Karena semua material seperti di awetkan, dan nggak rusak walau sudahjutaan tahun.
diambil dari:

Gunung Toba

GUNUNG RAKSASA TOBA

`Siapa yang tidak kenal dengan Danau Toba, ternyata Danau Toba berasal dari letusan Gunung Toba. Gunung Toba ini tergolong Supervolcano, hal ini dikarenakan Gunung Toba memiliki kantong magma yang besar yang jika meletus kalderanya besar sekali. Volcano kalderanya ratusan meter, sedangkan Supervolacano itu puluhan kilometer. Gunung Toba berada di bawah dasar Danau Toba Sumatera Utara, yang sewaktu - waktu di perkirakan dapat meletus. Gunung Toba sampai saat ini masih memiliki anak, bahkan Gunung Sinabung yang beberapa waktu lalu meletus dan Gunung Sibayak, merupakan anak dari Gunung Toba.s  
Sebelumnya Gunung Toba pernah meletus tiga kali :
ü  Letusan pertama terjadi sekitar 800 ribu tahun lalu. Letusan ini menghasilkan kaldera di selatan Danau Toba, meliputi daerah Prapat dan Porsea.
ü  Letusan kedua yang memiliki kekuatan lebih kecil, terjadi 500 ribu tahun lalu. Letusan ini membentuk kaldera di utara Danau Toba. Tepatnya di daerah antara Silalahi dengan Haranggaol. Dari dua letusan ini, letusan ketigalah yang paling dashyat.
ü  Letusan ketiga 74.000 tahun lalu menghasilkan kaldera, dan menjadi Danau Toba sekarang dengan Pulau Samosir di tengahnya.

Letusan Gunung Toba merupakan letusan gunung berapi yang paling dahsyat yang pernah diketahui di planet Bumi ini. Dan hampir memusnahkan generasi umat manusia di planet Bumi. 73.000 tahun yang lalu letusan dari supervolcano di Indonesia hampir memusnahkan seluruh umat manusia, hanya sedikit yang selamat. Kedahsyatan letusan gunung Toba memang sangat terkenal dan merupakan 3 besar letusan volcano terdahsyat di planet bumi. Dan dikabarkan juga matahari sampai tertutup selama 6 tahun.

Letusan ini tidak bisa dibandingkan dengan apapun yang telah dialami di bumi sejak masa dimana manusia bisa berjalan tegak. Dibandingkan dengan SuperVolcano Toba, bahkan krakatau yang menyebabkan sepuluh ribu korban jiwa pada 1883 hanyalah sebuah sendawa kecil. Padahal krakatau memiliki daya ledak setara dengan 150 megaton TNT. Sebagai perbandingan: ledakan Bom Nuklir hiroshima hanya memiliki daya ledak 0,015 megaton, dan secara lisan maka daya musnahnya 10.000 kali lebih lemah dibanding krakatau. Letusan Gunung toba hampir memusnahkan umat manusia 73.00 tahun yang lalu.

Bersamaan dengan gelombang besar tsunami, ada 2.800 kilometer kubik abu yang dikeluarkan, yang menyebar ke seluruh atmosfir bumi kita. Yang mungkin telah mengurangi jumlah populasi manusia menjadi hanya sekitar 5000 sampai 10000 manusia saja.
Sebenarnya manusia jaman sekarang berasal dari beberapa ribu manusia yang selamat dari letusan super volcano Toba 73.000 tahun yang lalu
Oleh karena itu Gunung berapi di Indonesia bertanggung jawab atas hampir musnahnya umat manusia. Dan Dari 60 hingga 70 gunung berapi yang dapat ditemuai di area tersebut(Indonesia) sekarang. Beberapa diantaranya menjadi aktif kembali dalam beberapa bulan maupun beberapa minggu setelah gempa di dasarlaut pada bulan desember 2004.
Letusan Gunung Toba ini, yang menyebabkan timbulnya Danau Toba, yang merupakan danau terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara dan memiliki pemandangan yang begitu indah. Di tengah danau ini ada satu pulau yang di sebut dengan Pulau Samosir, yang merupakan asal mulanya suku Batak berada.

Anak Gunung Toba Raksasa yang Bagai Bisul Mau Pecah

Para ahli memperkirakan bahwa 70 ribu tahun yang lalu sebuah gunung api raksasa meledak dan meninggalkan kaldera terbesar di dunia yang kini dikenal sebagai Danau Toba. Adapun Pulau Samosir merupakan puncak gunung raksasa itu yang amblas ke dalam kaldera. Sebegitu besarnya gunung ini, sehingga puncaknya tak bisa dihancurkan oleh ledakannya.
Ledakan Toba itu juga dipercaya sebagai ledakan gunung berapi terbesar dalam 10 juta tahun sejarah dunia!
Ledakan Gunung Sinabung melengkapi sejarah panjang Gunung Toba Raksasa. Setidaknya, itu yang tergambarkan dari hasil analisa tim ahli yang dibentuk kantor Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Andi Arief.
Disebutkan bahwa dari peta atau citra Digital Elevation Modelling (DEM) disimpulkan bahwa Gunung Sinabung adalah anak gunung yang paling besar dan aktif di komplek Gunung Toba Raksasa.
Dengan demikian, sinyalemen selama ini yang mengatakan bahwa Gunung Sinabung adalah gunung dormant yang tertidur dan tidak aktif selama ratusan tahun, secara ilmiah tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak memantau atau menelitinya. Letusan yang terjadi hari Jumat dan Sabtu lalu malah memperlihatkan hal sebaliknya: selama ratusan tahun ia giat mengumpulkan magma untuk dimuntahkan dalam sebuah letusan besar.
Namun demikian, menurut kantor Andi Arief, hal ini masih harus dibuktikan dengan penelitian geofisika bawah permukaan. DEM juga memperlihatkan bahwa badan Gunung Sinabung yang berdiameter tujuh kilometer masih berupa kerucut tajam dan bentuknya masih seperti “tumpeng”. Diibaratkan bisul, ia adalah bisul yang belum pernah pecah. Dengan kata lain, ia adalah bisul yang sedang tumbuh!
Kantor Andi Arief mengatakan bahwa untuk masa depan perkembangan Gunung Sinabung harus dipantau dengan sangat serius mengingat lokasinya yang cukup dekat dengan lokasi padat penduduk, yaitu sekitar 50 kilometer dari Medan, dan 12 kilometer dari Berastagi.
Bila gunung ini meledak dengan kekuatan yang dahsyat, bisa jadi bukan hanya Medan, tetapi Singapura dan Kuala Lumpur juga akan terkena dampaknya.
Hal terakhir yang dianalisa adalah mengenai hubungan antara Gunung Sinabung dengan jalur gempa Patahan Sumatra. Hubungan keduanya disebutkan negatif, karena terpisahkan jarak puluhan kilometer.
Namun demikian, yang perlu diwaspadai adalah: segmen Patahan Sumatra yang berada persis di sebelah barat Gunung Sinabung ini sudah sekitar 200 memperlihatkan aktivitas. Padahal data geologi dan GPS memperlihatkan bahwa gerakan segmen ini terbilang sangat aktif. Ini berarti, potensi gempa besar yang lahir dari gerakan Patahan Sumatera terbilang tinggi. Apalagi, aktivitas gunung api dan gerakan tektonik patahan lempeng bumi sering kali sikut-sikutan.